UNICEF Indonesia Tunjuk MTsN 2 Kota Malang sebagai Model Program Disiplin Positif dan ROOTS
UNICEF Indonesia menetapkan MTsN 2 Kota Malang sebagai model implementasi Program Disiplin Positif (DISPO) dan ROOTS, bekerja sama dengan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) dan Lembaga Pelatihan dan Konsultan Inovasi Pendidikan Indonesia (LPKIPI). Penunjukan ini menegaskan komitmen madrasah dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan bebas dari perundungan. MTsN 2 Kotamalang
Program ROOTS, dikembangkan oleh UNICEF Indonesia bersama Direktorat KSKK Kementerian Agama RI, akademisi, serta praktisi pendidikan dan perlindungan anak, bertujuan mencegah perundungan di madrasah dengan melibatkan peserta didik sebagai agen perubahan. MTsN 3 Malang
Sementara itu, Program Disiplin Positif (DISPO) berfokus pada pengembangan pendekatan disiplin yang mendukung pembelajaran dan kesejahteraan siswa tanpa menggunakan hukuman fisik atau psikologis.
Kepala MTsN 2 Kota Malang, KH. Mokhamad Amin Tohari, S.Ag, M.Pd, menyatakan bahwa penunjukan ini merupakan langkah maju dalam upaya mencegah perundungan dan mewujudkan madrasah yang ramah anak. Malang Kota
Staf Perlindungan Anak UNICEF Indonesia, Fauzia Firdanisa, juga memberikan apresiasi atas komitmen madrasah dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi siswa.
Implementasi program ini melibatkan pelatihan bagi siswa yang ditunjuk sebagai agen perubahan, yang kemudian menyebarkan pesan anti-perundungan kepada teman sebaya. Kegiatan puncak, Roots Day, menjadi momen penting dalam menunjukkan komitmen seluruh warga madrasah terhadap pencegahan perundungan. Bacamalang
Kolaborasi antara MTsN 2 Kota Malang, UNICEF Indonesia, LPA, dan LPKIPI diharapkan dapat menjadi contoh bagi institusi pendidikan lain dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif dan bebas dari kekerasan. Langkah ini sejalan dengan upaya nasional untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan anak di Indonesia.